Postingan

Review Buku: Imperfect-Miera Anastasia

Gambar
Hai Momy Kece... Kali ini saya dapat tugas dari KIMI (Komunitas Ibu Muda Indonesia) sebagai salah satu prasyarat untuk join komunitasnya yaitu meriew salah satu dari lima buku yang ada. Pilihan saya jatuh ke buku karya Meira Anastasia "Imperfect". Saya pilih buku ini karena dari tampilan sekilas buku ini bercerita dengan tema self acceptance. Usia segini masih ngomongin Self Acceptance?! Ngga salah?! Pubernitas berkepanjangankah?! Jangan salah lho, momy kayak kita setelah melahirkan, badan rasanya sulit diatur. Semua-semua kayak ketarik gravitasi. Body image yang tadinya udah setinggi langit tiba-tiba jatuh tersuruk tertimpa tangga. Sadis lah mom... Intinya siy momy, low self acceptance siy bisa terjadi juga sama kita-kita ini dan bisa terjadi sama siapapun. Mau itu yang masih mudah atau sudah berumur, yang cantiknya biasa aja, sampai yang cantiknya luar biasa bisa juga low self acceptance. Sama dengan yang Mba Meira ceritakan tentang pengalaman hidupnya didalam buku Im

Nursing Tandem: Yes Or No?

Gambar
Hai Momy... Waktu Raffaza umur 8 bulan, siy testpack memunculkan garis 2. Yup, hamil lagi  dengan jeda cuma 8 bulan. Wah rasanya berkecamuk deh antara senang dan sedih. Senang karena inget umur juga (maksudnya udah tua-hehehe) dan sedih karena rasanya raffaza masih terlalu kecil untuk terbagi kasih sayang. Lebih sedih lagi karena semakin membesar usia kandungan semakin menyusut ASI. Kenapa saya bersikeras untuk kasih ASI? karena ASI manfaatnya yang tidak main-main. Menurut WHO, ASI adalah sumber gizi terbaik bagi bayi dan batita. WHO mengatakan ASI memberi manfaat kesehatan seumur hidup. Misalnya, orang yang pernah mendapat ASI sewaktu bayi memiliki kemungkinan lebih kecil menghadapi masalah berat badan, obesitas, dan diabetes. Mereka juga lebih cerdas. Nah, jadi begitu lahiran saya mulai bertekad lagi untuk bisa menyusui keduanya. Salah satu tantangannya adalah banyak tetangga yang mempengaruhi Ibu saya untuk menyarankan saya berhenti untuk menyusui Raffaza karena katanya bik

Review Pompa Asi Manual: Philips Avent Comfort Manual

Gambar
Hallo Momy-momy Cantik, Kali ini saya mau sharing pengalaman saya tentang menyusui si sulung Raffaza (20 bulan). Flash back, ketika awal memulai peran Ibu saya berusaha melakukan yang terbaik buat anak. Semua hal dicari tahu, semua hal dibaca. Dan dapat hal yang penting banget buat seorang Ibu yaitu keberhasilan untuk memberikan ASI Exclusive. Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia WHO  ASI adalah sumber gizi terbaik bagi bayi dan batita atau bayi di bawah usia tiga tahun. WHO mengatakan ASI memberi manfaat kesehatan seumur hidup. Misalnya, orang yang pernah mendapat ASI sewaktu bayi memiliki kemungkinan lebih kecil menghadapi masalah berat badan atau obesitas dalam hidupnya kelak. Mereka juga kurang rentan terhadap diabetes dan tampil lebih baik dalam uji kecerdasan. Dengan maha hebatnya manfaat ASI ini maka bertekadlah saya untuk ASI 2 tahun buat siy Sulung Raffaza. Mulai dari pas hamil sudah merancang apa-apa saja yang harus dilakukan untuk bisa berhasil. Buat Ibu bekerja kay

Mengenal Employee Engagement (Based on Gallup Organization)

Gambar
    Pada saat ini, istilah employee engagement sudah tidak asing lagi . Namun, masih acap kali  terjadi kekeliruan dalam menafsirkannya. Employee Engagement sendiri merupakan istilah yang banyak digunakan oleh praktisi yang bekerja di bidang human capital/resources. Awalnya employee engagement dikenalkan oleh organisasi Gallup. Gallup melakukan pengukuran employee engagement dengan menggunakan survey yang terkenal dengan Q12.              Gallup mengklaim 12 pertanyaan tersebut merupakan hasil penelitian yang mendalam selama 30 tahun dan diujikan lebih dari 17 juta orang. Gallup menyampaikan bahwa employee engagement ini bisa memprediksi banyak hal. Pada tahun 2012 Gallup memverifikasi kembali mengenai hubungan antara employee engagement dan sembilan hasil kinerja. Hasilnya menunjukan bahwa employee engagement konsisten memiliki korelasi yang kuat dengan sembilan hasil kinerja yaitu kepuasan konsumen, profitability, produktifitas, turnover, kecelakaan kerja, pencurian, abse

Hallo

Sudah lama ga buka blog ini dan takjub dengan jumlah pengunjung blog ini. Semoga membantu ya informasi-informasi yang ada... Melihat antusiasnya, saya bertekad share beberapa ilmu dibidang psikologi. Walaupun, masih tertunda jadi psikolog (karena harus berjuang melawan kata M (males)hihihi), tapi rasanya ga salah untuk sharing beberapa hal dibidang psikologi dan ilmu HRD. Target tahun ini setidaknya buat 10 tulisan tentang dunia psikologi dan HR. Wish me luck...

Kode Etik Penelitian Psikologi

   Salah satu penelitian psikologi yang mendapat perhatian besar dunia adalah penelitian Stanley Millgram mengenai kepatuhan pada tahun 1963. Penelitian ini melibatkan 40 partisipan dari berbagai tingkat usia dan pendidikan. Pada awal penelitian, partisipan diberitahu bahwa penelitian ini mengenai memori sehingga para partisipan akan berperan sebagai guru dan murid. Partisipan yang menjadi guru akan menghukum murid  ketika murid menjawab salah. Setiap jawaban salah guru akan memberikan sengatan listrik kepada murid dan voltase listrik akan meningkat untuk jawaban salah berikutnya.  Semakin tinggi tingkat voltase yang diberikan, murid akan berteriak semakin keras. Sebenarnya pada penelitian ini tidak ada sengatan listrik yang diberikan, partisipan yang berperan sebagai murid merupakan aktor yang bekerja sama dengan peneliti. Yang mengejutkan hasil dari penelitian ini, sebagian besar partisipan patuh untuk memberikan sengatan listrik hingga yang paling tinggi. Sejalan dengan itu hampir s

Kode Etik Psikologi Indonesia

Gambar
KODE  ETIK  PSIKOLOGI  INDONESIA MUKADIMAH Kode Etik Psikologi merupakan hasil nilai nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan nilai luhur tersebut Pendidikan Tinggi Psikologi telah menghasilkan Psikolog dan Ilmuwan Psikologi yang senantiasa menghargai dan menghormati harkat maupun martabat manusia serta menjunjung tinggi terpeliharanya hak-hak asasi manusia. Oleh karena itu, Psikolog dan Ilmuwan Psikologi selalu melandaskan diri pada nilai-nilai tersebut dalam kegiatannya pada bidang pendidikan, penelitian, pengabdian diri serta  pelayanan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang perilaku manusia, baik dalam bentuk pemahaman bagi dirinya maupun pihak lain, serta memanfaatkan pengetahuan dan kompetensinya bagi kesejahteraan umat manusia. Kenyataan yang seperti itu, telah menuntut kesadaran dan tanggungjawab bagi Psikolog dan Ilmuwan Psikologi untuk selalu berupaya